WASHINGTON - Badan investigasi Amerika Serikat (AS),
Federal Bureau of Investigation (FBI), memeringatkan akan adanya
serangan peretasan atau malware yang menyasar pelanggan department
store. Malware tersebut akan mencuri data transaksi belanja dan data
kartu kredit pelanggan.
Hal tersebut dikatakan oleh FBI selepas
investigasi yang dilakukannya terhadap tiga department store di AS yang
mengalami peretasan dan pencurian data beberapa waktu lalu. Seperti
diberitakan sebelumnya, sebanyak 70 juta data kartu kredit yang
melakukan transaksi di tiga department store di AS dicuri oleh penjahat
siber.
Terkait hal itu, FBI memberikan peringatan pada ketiga
ritel yang sudah diretas dan beberapa department store lainnya akan
adanya peretasan lagi. Pasalnya dalam penyidikan, FBI menemukan malware
yang memang didesain khusus untuk mencuri data dari komputer kasir
department store.
Malware tersebut, yang diketahui disebut Alina,
mendekam di sistem register sistem penjualan department store yang bisa
menyusup pada mesin kartu kredit dan mengutak-atik transaksi jual beli.
Berdasarkan keterangan yang dilansir Ubergizmo, Senin (27/1/2014), FBI mengatakan malware bernama Alina dapat dibeli di forum-forum hacker dengan harga USD6000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar